Kisah Atlet MMA Jadikan Ramadhan Ajang Mengingat Kembali Tujuan Hidupnya di Dunia

Bulan Ramadan yakni bulan suci untuk umat Islam menjalankan ibadah puasa, yakni menahan diri dari makan dan minum sepanjang hari untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Yang Yang Yang Esa.

Ibadah puasa dijalankan oleh semua umat muslim di dunia, tidak terkecuali Muhammad Mokaev, petarung MMA (Mixed Martial Arts) atau seni bela diri campuran, lahir di Dagestan, Rusia yang juga yakni seorang muslim.

Sedangkan tantangan ini bisa menjadi berat, khususnya dalam kesehariannya yang penuh dengan latihan dan pertandingan, ia konsisten proguardsports.com berjanji untuk menjalankan ibadah ini dengan penuh motivasi

Muhammad \\\”The Punisher\\\” Mokaev yakni salah satu nama terbesar di UFC (Ultimate Fighting Championship) ketika ini, dikenal karena gaya bertarung agresifnya dan telah meraih banyak kemenangan di beraneka kompetisi MMA.

Baru saja meraih kemenangan atas Alex Perez pada permulaan Maret lalu, atlet berusia 23 tahun ini selangkah lebih dekat dengan kans perebutan gelar pemenang kelas flyweight UFC.

Dikabarkan dari BBC Asian Network, Rabu (27/3/2024), ia menekankan tentang pentingnya keyakinannya selama bulan Ramadan, bulan refleksi spiritual bagi umat muslim.

Dalam hidup, seperti orang lain pada umumnya, ada waktu di mana ia lupa alasan hidup, dan merasa tersesat. Untuk Muhammad Mokaev, Ramadhan lah yang membantunya konsisten fokus dan mengingatkannya kembali tujuan hidupnya.

\\\”Sesekali Anda tersesat, kadang-kadang bisa lupa apa alasan Anda hidup,\\\” katanya.

\\\”Ramadhan menolong saya untuk konsisten fokus pada agama saya dan menolong mengingatkan diri saya untuk apa saya hidup,\\\” tambahnya.

Telah Terbiasa Membendung Lapar dan Haus

Mokaev mengatakan bahwa latihannya untuk UFC mempersiapkannya untuk berpuasa selama bulan suci Ramadan.

\\\”Sebagai atlet, kami menjalankan diet ketat, kadang-kadang kami mengurangi karbohidrat sama sekali atau membuat diri kami dehidrasi sebelum beradu tanding, jadi kami telah terbiasa dengan hal ini.

Hal ini membuatnya terbiasa dengan kondisi fisik dan mental yang dibutuhkan ketika berpuasa, karena ia telah terbiasa mengelola asupan makanan dan cairan dengan akurat untuk performa terbaiknya di dalam dan di luar ring.

Tidak seperti latihan biasa, di mana seseorang mungkin bisa melewatkan sesi latihan dan mengambil jeda, puasa Ramadan mengajar umat muslim supaya mempunyai konsistensi penuh selama jangka waktu hal yang demikian.

\\\”Ini semua yakni pekerjaan mental. Di sini, anda mempunyai 30 hari untuk berpuasa dan anda tidak bisa melewatkan sebagian hari, anda patut terus konsisten,\\\” tambahnya.

Mokaev menyadari bahwa supaya sukses menjalani puasa selama Ramadan, ia patut mempunyai kontrol diri yang baik dan kemauan mental yang tinggi untuk konsisten berjanji menjalankan ibadah puasa ditengah kesibukannya.

Berterima dan Yakin yakni Kunci

Keyakinan Mokaev memainkan peran penting dalam membantunya beradaptasi dengan kehidupan di Inggris setelah tiba dari Rusia pada umur 12 tahun, tidak lama setelah ibunya meninggal.

Pada awalnya, ia tinggal di tempat penampungan pengungsi di Liverpool sebelum alhasil pindah ke Wigan, Inggris.

\\\”Aku telah dikasih begitu banyak hal dalam hidup yang tidak saya duga sebelumnya,\\\” sebutnya.

Pada umur 15 atau 16 tahun saya menjadi lebih memahami agama saya, saya pikir pengorbanan yang terjadi pada saya di umur muda yakni hal terbaik yang pernah terjadi pada saya,\\\” jelasnya.

Keyakinan agama yang kuat memberinya landasan yang kokoh untuk menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapinya. Dengan keyakinan yang dimilikinya, Mokaev mampu menjalani perjalanan yang susah ini dengan ambisi dan percaya, serta konsisten mempertahankan identitasnya dalam lingkungan yang baru dan asing baginya.

Menurutnya, apa malahan yang terjadi dalam hidupnya ketika ini, ia siap menghadapinya dengan ambisi dan keteguhan hati yang sama seperti yang ia tunjukkan dalam menghadapi pengorbanan sebelumnya.

\\\” membuat saya menjadi diri saya yang sekarang dan apa malahan yang terjadi dalam hidup saya ketika ini, saya akan siap menghadapinya.