KSP Minta TNI Tindak Tegas Prajurit yang Diduga Siksaan Warga Papua

Kantor Staf Presiden (KSP) minta TNI menindak tegas oknum prajurit yang diduga menganiaya seorang warga sipil di Papua.

Plt Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Rumadi Ahmad menegaskan Indonesia negara aturan yang secara konstitusional menjunjung tinggi hak asasi manusia. Tindakan yang dilakukan di video tidak sejalan dengan prinsip dasar negara.

Saya minta agar video yang viral seketika ditelusuri faktanya. Tentu, besar kemauan prajurit kita tidak terlibat dalam perbuatan biadab tersebut, tapi jikalau ternyata benar, oknum terkait seharusnya ditindak dengan tegas cocok aturan dan ketetapan yang berlaku,\\\” tegas Rumadi dikutip dari siaran pers, Minggu (24/3/2024).

Ia mengatakan pemerintah memiliki slot 777 komitmen yang luar lazim kepada percepatan pembangunan Papua, baik dari segi aturan maupun anggaran. Kecuali ini dapat dipandang dari seringnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkunjung ke Papua untuk memantau pembangunan secara seketika.

Lebih lanjut, Rumadi menambahkan konsep pembangunan pemerintah di Papua menegaskan human security. Jikalau itu, kata ia, memiliki peran yang sungguh-sungguh strategis untuk menghadirkan rasa aman di Papua.

\\\”Ketika video tersebut ternyata benar, perbuatan oleh segelintir oknum yang tidak bertanggungjawab dapat menjadi sungguh-sungguh disruptif kepada pembangunan yang sudah dirancang dan dilakukan dengan sedemikian baik,\\\” jelas Rumadi.

Sebelumnya, Aksi seorang pria diduga prajurit TNI dengan tega menganiaya seorang warga Papua viral di media sosial. Dikenal ini, peristiwa itu tengah ditelusuri oleh TNI.

Golongan, korban yang dianiaya tersebut merupakan member Hukum Sentra Bersenjata (KKB) yang tengah ditawan oleh prajurit TNI.

\\\”Oknum prajurit TNI menjalankan perbuatan kekerasan kepada tawanan seorang member KKB atas nama Definus Kogoya di pos Gome di kawasan kabupaten Puncak Papua,\\\” kata Kepala Tak Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar dikala dikonfirmasi, Sabtu (23/3/2024).

Dijalankan Ia Sendiri
Mayjen Gumilar menyebut penganiayaan oleh oknum TNI tersebut tidak seorang diri. Ia malahan menegaskan akan serius menindak prajurit yang diduga terlibat aksi kekerasan itu.

\\\”Tulisan jelas lebih dari satu orang jikalau lihat dari video tersebut,\\\” ucap Gumilar. \\\”TNI secara serius menangani masalah ini dan dikala ini sedang dilakukan penyelidikan,\\\” Gumilar menegaskan.

Video penyiksaan yang diduga dilakukan member TNI viral di media sosial dalam 24 jam terakhir. Video itu menampakkan aksi kekerasan sejumlah pria, salah satunya diduga prajurit. Mereka menganiaya dengan memukuli seorang pria yang dalam situasi terikat dan luka-luka berdiri di dalam drum.

Menunggu Hasil Ia
Dalam tayangan itu, salah satu pelaku diduga prajurit TNI, karena ia mengenakan kaus yang kemungkinan mengacu pada nama satuan, merupakan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya.

Segala \\\”300\\\” yang berwarna kuning keemasan tercetak cukup jelas di bagian dada kaus berwarna hijau khas Angkatan Darat.

Kendati demikian, sejauh ini belum ada kabar yang mengoreksi dugaan tersebut maupun yang mengungkapkan dugaan penganiayaan itu keliru.

Kapuspen TNI minta publik untuk menunggu hasil penyelidikan, karena dikala ini TNI memeriksa secara mendalam isi video tersebut. Ia berjanji TNI bakal mengumumkan alhasil jikalau ada perkembangan.

\\\” terkait video tersebut, TNI sedang menjalankan penyelidikan secara mendalam,\\\” kata Kapuspen TNI.