Di mana bahaya ini bukan hanya dari segi konten yang disajikan melalui media sosial

‘’Well-being itu kan artinya seseorang mendapatkan kebahagiaan dalam hidup dia. Dia bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang sehat. Tetapi di sisi lain, media sosial juga berhubungan dengan i-ll being yang artinya defisiensi atau penurunan rasa bahagia kayak penurunan kondisi kesehatan juga,’’ ungkap Citra.Selain memiliki dampak, Citra juga memaparkan bahaya yang bisa muncul pada saat remaja menggunakan media sosial. Di mana bahaya ini bukan hanya dari segi konten yang disajikan melalui media sosial, tapi lamanya waktu remaja dalam mengakses media sosial.
‘’Usia remaja itu kan usia di mana gangguan mental itu mulai muncul. Contohnya, depresi, lalu juga remaja itu merupakan usia puncak. Di mana seseorang itu bisa terlibat dengan perilaku-perilaku yang berisiko,’’ ujarnya.
Menurut Citra, bahaya dari segi konten itu akan muncul dengan memberikan beberapa tekanan tertentu pada remaja. Hal ini yang akan mendorong remaja melakukan hal-hal yang berbahaya.
“Nah bahaya kalau dari segi konten, bisa memberi dokter anak tekanan-tekanan tertentu pada remaja dan juga bisa mendorong remaja melakukan hal-hal yang berbahaya. Macam-macam perilaku berbahaya yang bisa dilakukan dan juga tekanan dari audiens,” tambah Citra.
Citra mengatakan semakin lama waktu yang remaja habiskan untuk mengakses media sosial, itu bisa berdampak pada keberfungsiannya sehari-hari. Hal ini terlihat dari remaja yang sudah tidak banyak lagi berinteraksi dengan keluarga, teman-teman di dunia nyata, sekolah menjadi terganggu hingga melewatkan waktu makan mereka.
Terakhir, Citra menegaskan bahwa tanpa pengawasan orang tua, remaja juga bisa bergabung pada komunitas-komunitas yang tidak begitu jelas yang bisa mengambil keuntungan dari remaja itu tanpa disadari.
Dikeluhkan Banyak Penumpang, Ini Penyebab Tiket Kereta Api Mahal
Sejumlah penumpang kereta api mengeluhkan tingginya harga tiket kereta. Salah satunya Suryo penumpang KA Taksaka Gambir-Yogyakarta.